Catatan diri seorang mohyiyi

Sabar Ikhtiar Profesional

Archive for Jelajah

Gowes Si Putih

Sebenarnya sudah sebulan ini mulai lagi gowes setelah terjeda kesibukan giling. Namun, kalau dulu ada temennya, sekarang masih sendiri. Rutenya pun masih pendek, hanya sekedar pemanasan walaupun treknya masih nanjak juga.

Tunggangan pun sudah tidak status pinjam sepeda kantor lagi. Si Putih milik sendiri.

Melaju di Minggu Pagi (Rute Putat - Situ Sedong)

Melaju di Minggu Pagi (Rute Putat – Situ Sedong)

Terparkir di Beranda

Terparkir di Beranda

image

Pulang gowes

Rehat setelah nanjak

Rehat setelah nanjak

#Ngabuburit: Pesan Tiket Kereta

Sore ini saya sengaja keluar setelah seharian “ulukutek” di rumah, sebenarnya ga cuma tidur aja sih, pagi sampai siang diisi dengan beberes rumah dan kuras kulkas biar lebih lega (karena memang kosong :p).

Keluar rumah kali ini sebut saja ngabuburit, biar ikut tren bulan Ramadhan hehehehe. Saya sengaja berangkat setelah ashar agar tidak terlalu panas, tapi di jalan malah silau, mataharinya masih segeeer. Saya langsung menuju Stasiun Kejaksan Cirebon, membeli tiket KA Cirebon Ekspress (Cireks) untuk keberangkatan tanggal 28 Juli 2012, Sabtu depan. Sengaja membeli sekarang agar nanti tidak ribet dan susah karena biasanya tiket Cireks suka habis di akhir pekan apalagi sekarang bulan puasa. Alhamdulillah dapat.

Setelah itu beli tiket lagi di Stasiun Prujakan untuk pulangnya. Kenapa membeli ekonomi? Alasannya agar waktu kumpul keluarga di Bogor lebih lama. KA Tawang Jaya berangkat dari Stasiun Pasar Senen jam 21:40 dan sampai St Prujakan jam 00:53 jadi dari Bojong saya bisa berangkat jam 20:00 hehehe lumayaaaan. Kalo Cireks terakhir berangkat dari St Gambir jam 20:10 (tambahan/fakultatif).

*) Sekarang katanya ekonomi juga dapat tempat duduk.

Oiya sebenar lagi adzan magrib. Selamat berbuka…

**) Grage Mall, 22 Juli 2012 | 17:48

———————

(lanjutan)

Tadi buka dengan kurma sengaja bekal dari rumah. Setelah maghriban langsung meluncur ke Jl. Tuparev, makan soto kambing langganan. Udah lama juga ga mampir kesini, walo tenda tapi ini salah satu favorit saya.


Setelah makan, ngabuburitnya dilanjut ke komplek Mesjid At-Taqwa. Kebetulan sedang ada event ‘Cirebon Ramadhan Book Fair 1433 H’ di Gedung Islamic Center. Dan akhirnya saya juga membeli 1 buah novel. Elegi Cinta Maria karya Waheeda El-Humayra.

image
image

Lanjut Isya-an dan tarawih di Mesjid At-Taqwa (diceritakan di posting berikutnya)….

Nggowes Lagi

Baju lusuh kain terkoyak
Tak berlengan juga berrenda
Subuh-subuh sudah nanjak
Ke Kuningan nggowes sepeda.

Berhubung minggu ini bukan jadwal pulang ke Bogor, maka ketika diajak bersepeda saya langsung antusias meng-ayokan, waloupun saya ga punya sepeda. Untungnya di kantor ada inventaris, dengan dalih menemani Pa GM ngontrol kebun di Kuningan, saya pinjam itu sepeda.
Kami bertiga; Pa GM (Djono Sismanto), Didin (Dinarno) dan saya berangkat jam 5 pagi, dengan rute: komplek PG Sindanglaut – Cipeujeuh – Sedong – Caracas – Cilumus – kawasan Sangkanurip Kuningan.
Berhubung saya “pemula” dan treknya nanjak terus, saya selalu tertinggal jauh sehingga yang di depan sering melambatkan laju untuk menunggu saya.
Istirahat pertama di daerah Sedong dengan membuka bekal roti dari Bu GM, lumayan bahan bakar untuk nanjak. Setelah menempuh 2 jam perjalanan kami istirahat lagi di persimpangan Caracas – Kuningan, sambil nyarap bubur sop ayam kampung. Maknyus dan recomended!

image

Lalu lanjut melewati pasar Cilimus dan belok kiri masuk kawasan Sangkanurip. Disini istirahat lagi untuk recovery sekalian persiapan turun pulang. Oles-oles salep C*nterpain dan tak lupa poto-poto 🙂

image

image

image

Setelah cukup istirahat, saatnya pulang. Treknya sekarang turun. Tak lebih dari sejam kami sudah nyampe di komplek lagi. Sekarang tinggal pegalnya.

Selama perjalanan selain kayuhan banyak hal yang bisa di dapat mulai dari udara yang segar, suasana pedesaan yang ramah, hamparan lahan pertanian harapan para petani: kebun tebu dengan ruas kokoh dan lambaian daunnya, padi yang menguning dengan embun di rerumputan pematang, juga komoditas unggulan lainnya yakni ubi jalar. Ketika nendongak gagahnya Gunung Ceremai dengan selendang kabut seakan menyambut kami untuk lebih mendekat dan memeluknya.
Walaupun cape tapi amazing lah! Dan sepertinya saya akan ketagihan.

Catatan: Bagi pesepeda pemula wajib bisa membedakan antara C*nterpain dengan C*nesten. :p

Wow! Bentrok Jadwal Lagi

Acara untuk hari minggu ini, 11 Oktober, ternyata ada dua yang utama. dua-duanya sungguh ingin sekali untuk menghadirinya. Apa dikata keduanya berjauhan tempat (beda kota), andaikan berdekatan mungkin bisa diusahakan.

Reuni Akbar, 50 Tahun SMUN 1 Cianjur, lustrum ke 10, yang dinantikan dari jauh hari dan pastinya banyak temen temen pada datang. Satu lagi acara nikahan Mas Erwin-Atiet, bertempat di Cirebon.

Aduuuh bingung uy! mau datang ke dua-duanya! Yaudah lah, datangnya ke acara nikahan Mas Erwin saja, selain dekat juga bisa dijangkau dalam satu hari.

Buat teman-teman di Smunsa, maaf ya diriku ga bisa datang, mudah-mudahan dalam acara yang lain bisa datang. Salam aja buat semua, terutama buat anak2 B4 2001, Bu Atty Darniaty, tmn2 1-10 dan 2-10 1998-2000, Pa Didin, dll.

Sukses buat semua, Miss you all!!

Terjebak di luar rumah, kunci ketinggalan di mobil teman.

Kemarin sore, 6 September 2009, saya bersama 3 orang rekan kerja/tetangga komplek yang masih bujangan (sebagian istrinya ga ikut di komplek) berangkat keluar emplasement untuk ngabuburit, mencari bahan berbuka sekaligus buka saum di luar. Saya, Zolla, Novan dan P Hari (semuanya dari bagian Pabrikasi/Teknologi), yang bawa mobil Novan. Pertama-tama berburu bahan bukaan yakni buah-buah blewah yang lagi musim di Kawasan Kab. Indramayu, dan beneran, di pengumpul/tengkulak, banyak buah-buah khas Ramadhan ini yakni blewah dan bonteng suri/hirbis, harganya pun membuat kami tercengang!!! hanya Rp 1500/kg.

Setelah membeli beberapa kg, kami langsung meluncur ke arah Kertasmaya dan langsung mampir di RM Cita Rasa (depan Polsek Kertasmaya), dan ternyata waktu masih pukul 17, dan suasana pun masih sepi, so kami hanya memilih-milih menu untuk persiapan buka. Setelah beberapa waktu, langsung kami pesan Es Degan/kelapa muda, gurame bakar, tongseng, sah kangkung (plus tauco), dan nasi goreng kambing. Ternyata semakin mendekati waktu maghrib makin rame aja, selain menyajikan seafood, WR ini juga menyediakan menu khas Sunda (timbel), aneka bandeng, dll. Setelah masuk waktu maghrib, kami langsung buka dan menyantap semua yang tersaji sampai habis.

Tidak lupa saat pulang kami membungkus bandeng presto bumbu kuning pesanan Mas Indra. Setelah membayar tagihan sebesar Rp 159.000 (lumayan murah untuk berempat), kami langsung meluncur ke kawasan Jatibarang mencari dan untuk mengisi sisa-sisa rongga di lambung kami. hahaha

Setelah semua yang dicari kami dapatkan, termasuk menggosok ATM dan mengisi pulsa, kami langsung pulang dengan berbagai cerita dan gelak tawa. Dan sampai ke komplek lagi sekitar jam setengah sembilan malam, pertama-tama yang diturunkan dari mobil adalah Zolla di rumahnya, dan saya pun ikut turun. Lalu saya mengantarkan pesanan bandeng presto tadi ke Mas Indra pakai motor Zolla dan kembali lagi, maklum pelor (nempel langsung molor) saya ketiduran di rumah Zolla depan tivi lagi! bangun-bangun sahur, itu juga jam 4, untung yang punya rumah baik, nginep plus sahur. hehehe

Karena ingat semua HP mati (GSM dan CDMA), saya putuskan untuk pulang setelah subuh, karena penghuni rumah tidak punya charger merk N*ki*. Lalu saya pamit untuk pulang, namun baru setengah jalan baru teringat kunci masih di mobil teman (Novan) dari semalam!!

Akhirnya saya putuskan balik lagi ke rumah Zolla menunggu agak siang karena pastinya Novan tidur kalau habis Subuh, ibadah pun dimulai, bangun-bangun jam 6 pagi! lalu saya ambil kunci ke Novan, setelah itu pulang. Namun ternyata setelah pulang pun saya baru inget cucian kemarin sore belum dijemur!!!! dan ritual gantun-menggantung jemuranpun terjadi! Tidak lupa saya mencharge kedua HP saya, saking buru-buru HP CDMA saya terpental dan terjerembab di lantai, setelah dicek ternyata LCDnya mati total, untung nomor-nomor penting sudah disimpan dengan metode Speed dial (short cut), jadi buat si Cuneng masih lancar komunikasi!

Pesan moral dari kasus ini adalah: apabila pelupa jangan menyimpan kunci rumah di mobil teman tanpa remainder (pengingat) atau minta diingatkan kecuali Anda ingin terlantar. Kedua, jangan terburu-buru (ojo kesusu) apalagi melemparkan HP untuk puzzle. Btw ada yang bersedia menyumbangkan HPnya untuk saya? hehehe